Pengertian Nabi dan Rasul
Nama-nama Rasul yang harus diketahui
Dalil Beriman Kepada Rasul
Rasul ulul azmi beserta
mu’jizat-mu’jizatnya
Tugas-tugas Rasul-rasul Allah SWT
Sifat-sifat Rasul-rasul Allah SWT
Cara Menumbuhkan Iman Kepada Rasul
Hikmah beriman kepada Rasul-rasul Allah
SWT
A. Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi dalam bahasa arab berasal dari
kata naba.Dinamakan Nabi karena mereka adalah orang yang menceritakan suatu
berita lewat wahyu. Sedangkan Rasul secara bahasa berasal dari kata irsal yang
bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi secara syar’i yang
masyhur, Nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan
untuk menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam
syariat dan diperintahkan untuk menyampaikannya.[1]
Jadi perbedaan antara Nabi dan Rasul :
Ø Nabi adalah Orang yang dipilih oleh
Allah SWT untuk menerima wahyu, tetapi tidak wajib mengerjakan dan menyampaikan
kepada umatnya.
Ø Rasul adalah Orang yang menyampaikan
terpilih dan diangkat oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan berkewajiban dan
mengajarkan kepada umatnya. Dan khusus Rasul Muhammad SAW diwajibkan
menyampaikan kepada seluruh umat manusia dan syari’atnya berlaku sepanjang masa
sampai hari kiamat.
Dengan demikian iman kepada Rasul
berarti menyakini bahwa Allah telah memilih orang-orang terbaik-Nya untuk
menjadi Nabi atau Rasul. Termasuk didalamnya keyakinan bahwa para Nabi dan
Rasul itu menyampaikan petunjuk, perintah, larangan dan peringatan- peringatan
Allah kepada umat manusia, serta memberikan contoh perilaku terpuji seperti
yang telah mereka amalkan.
Oleh sebab itu kita sebagai umat muslim
kita harus beriman kepada Rasul karena Rasul itu adalah utusan Allah SWT.
Sebagaimana kewajiban seorang mukmin kepada Rasulullah SAW yaitu :
Mengimaninya
Banyak ayat yang menyebutkan iman kepada Allahdan Rasulnya, secara bersamaan. Ini artinya bahwa iman Kepada Rasul tidak bisa dipisahkan dengan iman kepada Allah. Keislaman seseorang dianggap batal bila hanya iman kepada Allah tapi tidak iman kepada Rasul, disebut inkaru sunnah.
Banyak ayat yang menyebutkan iman kepada Allahdan Rasulnya, secara bersamaan. Ini artinya bahwa iman Kepada Rasul tidak bisa dipisahkan dengan iman kepada Allah. Keislaman seseorang dianggap batal bila hanya iman kepada Allah tapi tidak iman kepada Rasul, disebut inkaru sunnah.
Mencintainya
Iman seseorang dinggap sempurna bila ia telah mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih besar cintanya kepada yang lain bahkan kepada dirinya sendiri.
Iman seseorang dinggap sempurna bila ia telah mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih besar cintanya kepada yang lain bahkan kepada dirinya sendiri.
Mengagungkanya
Jasa dan pengorbanannya untuk umant ini berikut sifat-sifat kesempurnaan yang Allah berikan kepadanya membuatnya layak untuk diagungkan. Namun pengagungan ini tidak boleh melampaui batas karena Islam melarang kultus.
Jasa dan pengorbanannya untuk umant ini berikut sifat-sifat kesempurnaan yang Allah berikan kepadanya membuatnya layak untuk diagungkan. Namun pengagungan ini tidak boleh melampaui batas karena Islam melarang kultus.
Membelanya
Membelanya adalah kewajiban mukmin. Caranya, dengan ittiba’ kehidupannya, maka Allah pasti akan memberi pengahargaan atasnya.
Membelanya adalah kewajiban mukmin. Caranya, dengan ittiba’ kehidupannya, maka Allah pasti akan memberi pengahargaan atasnya.
Mencintai mereka yang mencintainya
Mereka cinta Allah dan Rasul-Nya, mereka bertemu dan berpisah karena dorongan cinta tersebut. Mereka bagian tubuh yang satu, bila ada yang sakit, semua merasakan demam dan tidak bisa tidur.
Mereka cinta Allah dan Rasul-Nya, mereka bertemu dan berpisah karena dorongan cinta tersebut. Mereka bagian tubuh yang satu, bila ada yang sakit, semua merasakan demam dan tidak bisa tidur.
Menghidupkan sunnahnya
bukan sunnah dalam ibadah khusus, bahkan termasuk aktivitas sehari-hari yang kecil dan sederhana. Bila aktivitas tersebut dimaksudkan untuk ittiba’ rasul, maka pasti bernilai ibadah.
bukan sunnah dalam ibadah khusus, bahkan termasuk aktivitas sehari-hari yang kecil dan sederhana. Bila aktivitas tersebut dimaksudkan untuk ittiba’ rasul, maka pasti bernilai ibadah.
Memperbanyak shalawat kepadanya
Satu shalawat nabi diucapkan seorang muslim akan dibalas dengan sepuluh kali doa Rasul untuknya.
Satu shalawat nabi diucapkan seorang muslim akan dibalas dengan sepuluh kali doa Rasul untuknya.
Mengikuti manhajnya
Manhaj yang dimaksud tidak lain adalah sistem Islam yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Mewarisi risalahnya Dengan menjaga, membela, dan memperjuangkan dalam gerak bawah dan jihad.
Manhaj yang dimaksud tidak lain adalah sistem Islam yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Mewarisi risalahnya Dengan menjaga, membela, dan memperjuangkan dalam gerak bawah dan jihad.
Adapun inti dari keimanan terhadap
Rasul, bagi orang islam yaitu, menyakini bahwa Muhammad SAW adalah Nabi
terakhir yang di utus Allah untuk memperbaiki akhlak manusia dengan
ajaran Al-qur’an. Kemudian keimanan atas kerasulan Muhammad SAW adalah
keyakinan bahwa beliau adalah Rasul terakhir dan Al-qur’an yang beliau bawakan
adalah firman Allah.[2]
Oleh sebab itu, seorang muslim wajib
menjadikan Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah dalam seluruh aspek
kehidupan. Beriman kepada Rasul menurut Ibn Saleh al-Utsimin mengandung empat
unsur yaitu :
Meyakini sepenuh hati bahwa risalah
yang dibawa Nabi adalah bersumber dari Allah SWT.
Meyakini bahwa beberapa Nabi seperti
Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim,Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Nuh merupakan “
Rasul ulul azmi “.
Membenarkan semua yang diajarkan Nabi
kepada kita.
B. Nama-nama Rasul yang harus
diketahui.
Para Nabi dan Rasul itu sangat banyak
jumlahnya, tidak ada seseorangpun yang mengetahui jumlahnya melainkan Allah
SWT. Sebagian nama dan kisah mereka di cantumkan di dalam Al-Qur’an tetapi
sebagian yang lain tidak terterah didalamnya. Allah SWT berfirman :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآَيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ
Artinya : “ Dan sesungguhnya telah kami
utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, diantara mereka ada yang kami ceritakan
kepadamu diantara mereka ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu”. ( Q.S
Al-Mu’min : 78 ).
Dalam sebuah hadits yang di ceritakan,
ketika sahabat Abu Dzar Al-Ghiffari bertanya kepada Rasulullah SAW tentang
jumlah para Nabi dan Rasul, maka Rasulullah SAW menjawab :
Artinya : “ ( Jumlah Nabi dan Rasul )
adalah 120.000 orang dan para Rasul sebagian dari mereka berjumlah 313 orang”.(
H.R. Al-Bukhari dan Muslim ).
Dari jumlah Nabi dan Rasul itu, di
dalam Al-Qur’an diterangkan nama-nama mereka sebanyak 25 orang Rasul yang di
ketahui oleh kaum muslimin,[4] yaitu :
Adam
AS
11. Yusuf
AS
21. Yunus AS
Idris
AS
12. Ayyub AS
22. Zakaria AS
Nuh
AS
13. Syu’aib
AS 23.
Yahya AS
Hud
AS
14. Zulkifli
AS 24. Isa AS
Saleh
AS
15. Musa
AS
25. Muhammad SAW
Ibrahim
AS
16. Harun AS
Luth
AS
17. Daud AS
Ismail
AS
18. Sulaiman AS
Ishaq
AS
19. Ilyas AS
10. Yakub AS
20. Ilyasa
AS
Dalil Tentang Beriman Kepada Rasul
Banyak sekali dalil-dalil yang
berkenaan dengan iman kepada Rasul, namun diantaranya yaitu :
Dalam surah Al-Ahzab : 45
Wahai Nabi! Sesungguhnya kami
mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi pringatan.”
( QS. Al-Ahzab : 45
Dalam surah Al-Ahzab : 21
Artinya :” Sungguh dalam diri
Rasulullah kamu mendapatkan teladan yang baik bagimu, bagi orang yang
mengharapkan Allah dan hari kemudian dan yang banyak mengingat Allah”. ( QS.
Al-Ahzab : 21
Rasul Ulul Azmi beserta Mu’jizat-mu’jizatnya
Ulul azmi artinya orang yang memiliki
keteguhan hati, tidak pernah berputus asa dalam mencapai segala yang di
cita-citakan, ia memiliki kesungguhan dan keuletan dalam berusaha sehingga apa
yang di cita-citakannya dapat tercapai. Dalam Firman Allah :
Artinya : “Maka bersabarlah kami
seperti orang-orang yang mempunyai keteguhanhati dari Rasul-rasul telah
bersabar”. ( Q.S Al- Ahqaf, 46 : 35 )
Adapun Rasul ulul azmi ada lima yaitu :
Nabi Musa, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Isa, Nabi Muhammad SAW. Para Rasul
ulul azmi ini di bekali Allah dengan mu’jizat yaitu :
Mu’jizat Nabi Musa AS antara lain
membelah lautan dengan tongkat, lalu terbentanglah jalan raya di tengahnya,
kejadian sebelumnya tongkat berubah menjadi ular besar yang melahap ular-ular
kecil milik tukang sihir suruhan fir’aun.
Mu’jizat Nabi Nuh AS yaitu memancarnya
air yang begitu deras dan dahsyat, sehingga menyebabkan banjir besar yang
merendam seluruh negeri serta merupakan banjir terbesar di dunia.
Mu’jizat Nabi Ibrahim AS yaitu tidak
hangus terbakar dalam api yang besar.
Mu’jizat Nabi Isa AS yaitu dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit berat yang tidak mampu disembuhkan oleh
para dokter ahli saat itu sesuai dengan kecendrungan pengobatan masa itu.
Mu’jizat Nabi Muhammad SAW yaitu
disamping mu’jizat yang hissiyyah ( indrawi ) seperti keluar air dari
sela-sela jarinya guna keperluan para sahabat untuk berwudhu, Beliau juga
dilengkapi mu’jizat yang abadi sepanjang zaman yaitu kitab suci Al-Qur’an.[5]
E. Tugas-tugas Rasul Allah SWT
Allah mengutus pada setiap umat seorang
Rasul. Walaupun penerapan syariat dari setiap Rasul berbeda-beda, namun Allah
mengutus para Rasul dengan tugas yang sama. Beberapa diantara tugas tersebut
yaitu :
Menyampaikan risalah Allah Ta’ala dan
wahyu-Nya.
Dakwah kepada Allah SWT.
Memberikan kabar gembira dan
mempringatkan manusia dari segala kejelekan.
Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.
Meluruskan pemikiran dan aqidah yang
menyimpang.
Menegakkan hujjah atas manusia.
F. Sifat-sifat Rasul Allah SWT
Para Rasul memiliki beberapa sifat utama
melebihi manusia umumnya yaitu :
Benar ( shiddiq ) yaitu para
Rasul selalu benar dalam perkataan dan perbuatan.
Terpercaya ( amanah ) yaitu
Rasul tidak pernah menghianati amanah Tuhan yang dipikulnya.
Menyampaikan ( tabliqh ) yaitu
Rasul selalu menyampaikan segala pengajaran Allah kepada umatnya.
Selain itu ada juga sifat-sifat Rasul
seperti :
Basyariyyaturrasul yaitu para
Nabi juga membutuhkan hal-hal yang bersifat umum seperti manusia biasa yaitu
makan, minum, menikah, berketurunan.
Ishmaturrasul adalah
orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman
agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah, sehingga selalu siaga dalam
menghadapi tantangan dan tugas apapun.
Iltizamurrasul adalah
orang-orang yang selalu komitmen dengan apapun yang mereka ajarkan. Mereka
bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah, meskipun untuk
menjalankan perintah Allah itu harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang
berat baik dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Dalam hal ini para
Rasul tidak pernah sejengkalpun menghindar atau mundur dari perintah Allah.[8]
G. Cara Menumbuhkan Iman Kepada Rasul
Mengenali sikap dan keteladanan serta
kepribadian Rasul SAW yang mulia
Membaca dan menghayati kisah-kisah para
Rasul SAW
Kehalusan tutur kata Rasul, bagusnya
sikap dan tingkah laku Rasul dapat dijadikan teladan dalam kehidupan
Menerapkan sunah-sunah Rasul dalam
kehidupan sehari-hari
Tidak berputus asa dalam menjalankan
apa yang telah di contohkan oleh Rasul
H. Hikmah Beriman Kepada Rasul-rasul
Allah SWT
Beriman kepada Rasul-rasul Allah akan
memberikan hikmah yang besar bagi kita antara lain :
Mengetahui betapa besarnya kasih sayang
Allah kepada hambanya sehingga diutus beberapa Nabi untuk membimbing dan
memberi petunjuk untuk kebahagian manusia baik didunia maupun diakhirat.
Kita selalu bersyukur kepada Allah SWT,
karena mengutus Nabi sebagai pembimbing keselamatan kita, itu adalah merupakan
nikmat yang amat besar.
3. Melahirkan rasa cinta dan
ta’zhim kepada Rasul, karena mereka berhasil mengemban amanah dari Allah SWT,
walaupun dihalau oleh beberapa tantangan dan rintangan, namun risalah tersebut
tetap tersebar sampai saat ini.[9]
Selain itu hikmah beriman kepada Rasul
juga dapat mengetahui jejak Rasul-rasul Allah, sehingga makin mantaplah
keyakinan akan kesempurnaan islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dan makin teguh
berpegang pada ajaran Tuhan yang maha sempurna.
ANALISIS
Dari penjelasan materi di atas mengenai
iman kepada Rasul-rasul Alllah SWT ini ada beberapa yang terkait dalam
unsir-unsur materi PAI seperti pengertian Nabi dan Rasul ini terdapat dalam
unsur konsep karena dalam pembahasan ini berdasarkan ide atau gagasan, adapun
Rasul ulul azmi beserta mu’jizat-mu’jizatnya dapat masukan dalam unsur fakta
karena mu’jizat- mu’jizat yang dimiliki Rasul ulul azmi ini memang sesuatu yang
telah terjadi atau telah dialaminya,sedangkan dalil yang terdapat dalam materi
ini yaitu prinsip karena dapat dijadikan dasar dalam bertindak serta hikmah
iman kepada Rasul-rasul Allah dapat dijadikan pedoman dalam berbuat dan dapat
mencontoi keteladanan Rasulullah hal ini dapat di katagorikan dalam unsur
nilai.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2005. Aqidah Akhlak
Madrasah Aliyah kelas 2. Semarang : PT Karya Toha Putra.
Abidin, Zenal. 2002. Aqidah Akhlak
Madrasah Aliyah kelas 1. Jakarta : Departemen Agama RI Direktorat Jendral
Kelembagaan Agama Islam.
Chirzin, Muhammad. 1997. Konsep dan
Hikmah Aqidah Islam. Yokyakarta : Mitra Pustaka.
Umum, Chatibul. 1995. Aqidah Akhlak
Madrasah Tsanawiyah kelas 2. Kudus : Menara Kudus.
http:// muslimah.or.id/aqidah/iman-kepada-rasul.
Html
http://
ari2abdillah.wordpress.com/2007/07/03/iman-kepada-rasul
lumayan buat nambah ilmu agama
BalasHapus