Rabu, 04 Juli 2012
satlan BKp
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK
KOMPONEN
Mata Layanan: Layanan dasar
Bidang Bimbingan: Pribadi-sosial
Jenis Bimbingan: Bimbingan kelas
Standar Kompetensi: Keterampilan belajar
Tujuan: Para siswa memperoleh sikap, pengetahuan dan keterampilan efektifitas belajar di sekolah.
Kompetensi Dasar: Mempertunjukkan keterampilan menyimak dan berkomunikasi efektif berkaitan dengan keberhasilan mencapai tujuan.
Indikator:
1. Siswa mampu mempertunjukkan keterampilan menyimak dan menjelaskan inti dari apa yang telah disampaikan.
2. Siswa mampu berkomunikasi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran.
Materi:
1. Keterampilan berkomunikasi secara efektif.
2. Keterampilan menyimak.
Metode dan Teknik:
1. Diskusi kelompok
2. Simulasi kelompok
3. Analisis individu
Alat/Bahan:
1. Sumber yang relevan dengan materi yang akan diberikan.
2. Ruangan kelas yang menunjang dan kondusif.
LANGKAH-LANGKAH
1. Awal
a. Tujuan: Tujuan dari kegiatan yang dilakukan oleh konselor ini adalah agar siswa mampu berkomunikasi dengan efektif dan efisien dengan anggota kelompok serta mampu mengungkapkan pendapatnya. Selain itu, siswa juga harus mampu menyimak apa yang disampaikan oleh orang lain, karena dengan menyimak, hal positif, siswa dapat memperoleh banyak ilmu.
Kompetensi yang harus dicapai:
Siswa mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien.
Siswa mampu menyimak dengan baik.
Skenario kegiatan:
• Siswa dibagi kelompok menjadi 10 orang.
• Setiap kelompok memiliki nomor urut sendiri-sendiri dari nomor 1 sampai 10.
• Secara berurutan setiap menit, setiap orang dalam kelompok masing-masing diminta memberikan pendapatnya, dengan syarat: tidak boleh bertanya atau bicara satu sama lain, dan seterusnya sampai seluruh anggota kelompok memperoleh bagian waktunya masing-masing untuk dipikirkan sendiri.
• Diskusi kelompok.
• Kesimpulan diskusi dan penutup.
b. Pembentukan kelompok: Kelompok dibentuk berdasarkan sukarela dan acak.
c. Konsolidasi: Konselor memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan konsolidasi untuk mencegah terjadinya ketidakmengertian bimbingan dan konseling ini.
2. Transisi
a. Resolusi konflik (stroming): Konselor memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok tersebut dengan baik, konselor berupaya untuk mengkondisikan kegiatan tersebut agar berjalan dengan baik.
b. Pengembangan norma kelompok (norming): Konselor melakukan re-konsolidasi dan re-konstruksi kelompok dengan melakukan pembagian tugas terhadap layanan yang akan dilaksanakan, agar peran atau tugas masing-masing anggota kelompok mengerti.
3. Kerja
a. Eksperintasi: Peserta yang sudah berada dalam kelompoknya masing-masing dikondisikan untuk melakukan permainan yang sudah dipersiapkan, yaitu bom kelipatan tiga. Adapun operasional pelaksanaannya yaitu:
Berdiri berbentuk lingkaran.
Pembimbing kelompok menjelaskan jalannya permainan, yaitu: anggota kelompok secara berurutan mengucapkan hitungan satu, dua, dan seterusnya; barangsiapa yang mendapatkan bilangan kelipatan tiga (3, 6, 9, dan seterusnya), maka peserta tersebut, menggantinya dengan kata “bom”.
Anggota kelompok diajak mencoba permainan ini. Pembimbing kelompok meminta salah seorang peserta memulai hitungan ... “satu” untuk peserta pertama, “dua” peserta kedua, “bom” peserta ketiga dan seterusnya sehingga semua anggota kelompok mendapatkan giliran.
Setelah dicobakan permainan ini ternyata berhasil, maka dilaksanakan permainan sebenarnya. Nantinya, bagi peserta yang tidak tepat di dalam menghitung dan/atau tidak tepat mengganti kata “Bom”, maka peserta tersebut diharapkan untuk duduk kembali.
b. Identifikasi: Konselor memberikan pertanyaan
Apa yang anda rasakan pada saat melakukan simulasi?
Apa yang anda rasakan ketika teman anda melakukan kesalahan?
Kesulitan apa yang anda temui pada saat menyelesaikan permainan ini?
Apa yang anda pikirkan ketika anda mendapat kesulitan dalam mencapai keberhasilan menyelesaikan permainan ini?
Apa yang membuat kalian dapat bangkit lagi untuk menyelesaikan permainan?
c. Analisis: Dalam tahap ini konselor memberikan pertanyaan
Apa hikmah yang dapat diambil dari permainan ini?
Bagaimana pendapat anda jika permainan ini dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari?
d. Generalisasi: Apakah anda berencana untuk saling terbuka tentang kesalahan yang pernah diperbuat?
4. Terminasi
a. Refleksi umum: Konselor memberikan penguatan pada konseli dan memberikan kesempatan terbuka bagi siswa yang ingin konseling.
b. Tindak lanjut: Konselor memberi penguatan pada konseli untuk merealisasikan rencana-rencana perbaikannya.
Mengetahui, Pemalang, 10 Juni 2012
Koordinator BK Praktikan
Drs. H. Machsis Saputri Agussanti
NIP. 19600919 198703 1 012 NPM. 1110 500 135
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar