Gangguan-gangguan itu hampir meliputi seluruh aspek kehidupannya, antara lain komunikasi, interaksi sosial, gangguan dalam sensoris, pola bermain, perilaku khas, dan emosi (Riyanti, 2002:10, Peeters, 2004:5; Hidayat, 2006:2; Sunardi dan Sunaryo, 2006:193). Gangguan-gangguan tersebut jelas akan mengahambat perkembangan anak autis.
Di bawah ini dijelaskan hambatan atau gangguan-gangguan yang sering diperlihatkan oleh anak autis, diantaranya adalah:
a. Hambatan dalam komunikasi
- Perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada.
- Anak tampak seperti tuli, sulit bicara, atau pernah bicara, tetapi kemudian sirna.
- Kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuai artinya.
- Mengoceh tanpa arti berulang-ulang dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
- Bicara tidak dipakai untuk alat berkomunikasi
- Senang meniru atau membeo (echolalia)
- Bila senang meniru, dapat hapal betul kata-kata atau nyanyian tapi tidak mengerti artinya.
- Sebagian dari anak autis tidak bicara (non verbal) atau sedikit berbicara sampai usia dewasa.
- Senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang ia inginkan.
- Anak autis lebih senang menyendiri.
- Tidak ada atau sedikit kontak mata atau menghindari untuk bertatapan.
- Tidak tertarik untuk bermain bersama teman.
- Bila diajak bermain, ia tidak mau dan menjauh.
- Sangat sensitif terhadap sentuhan, seperti tidak suka dipeluk.
- Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga.
- Senang mencium-cium, menjilat mainan atau benda-benda.
- Tidak sensitif terhadap rasa sakit atau rasa takut.
- Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya.
- Tidak suka bermain dengan anak sebayanya.
- Tidak kreatif dan tidak imajinatif.
- Tidak bermain sesuai fungsinya, misalnya mobil-mobilan dielus-elus kemudian diciumi dan diputar-putar rodanya.
- Senang pada benda-benda yang berputar, seperti kipas angin, roda, dan lain-lain.
- Dapat sangat lekat dengan benda-benda tertentu kemudian dipegang terus dan dibawa kemana-mana.
- Dapat berperilaku berlebihan (hiperaktif) atau kekurangan (hipoaktif).
- Memperlihatkan stimulasi diri, seperti bergoyang-goyang, mengepakkan tangan seperti burung, berputar-putar, mendekatkan pada pada layar TV, lari/berjalan bolak-balik, melakukan gerakan yang berulang-ulang.
- Tidak suka pada perubahan.
- Dapat duduk benging dengan tatapan kosong.
- Sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, tertawa-tawa, menangis tanpa alasan.
- Temper tantrum (mengamuk tak terkendali) jika dilarang atau dipenuhi keinginannya.
- Kadang-kandang suka menyerang dan merusak.
- Kadang-kadang anak autis berperilaku menyakiti dirinya sendiri.
- Tidak mempunyai empati dan tidak mengerti perasaan orang lain.
asobirin minal iman
BalasHapusah opo iyo sih
BalasHapusyaul siiip
BalasHapus